-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

ADA APA DENGAN RSUD BANGKINANG? TAK DIBERIKAN INFORMASI, PASIEN DI PAKSA BAYAR??

Saturday, 28 April 2018 | Saturday, April 28, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-04-29T04:29:16Z


Kampar, (redaksiriau.com) - Ada-ada saja  perilaku oknum pekerja di lembaga pelayanan Kesehatan dan publik di Republik ini. Entah itu menyangkut kinerja atau diduga ada faktor kesengajaan dari oknum tertentu sehingga mengakibatkan kerugian bagi masyarakat yang merupakan peserta ASKES  atau BPJS Kesehatan.

Hal ini dialami oleh seorang masyarakat mantan PNS yang baru saja pensiun dari PNS Dinas Perhubungan di Kabupaten Kampar yang bernama H. Mukhtar usia 60 Tahun warga Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar kebetulan  baru menjalani masa pensiun pada Febbuari 2017 lalu.

Kejadian ini terjadi saat H, Muktar membawa sang istri berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang. Sang Istri yang didiagnosa mengalami sakit Diabetes. Keadaan Kesehatan yang cukup parah sehingga terpaksa Istri dari H, Mukhtar harus dirawat inap dirumah sakit tersebut.

Saat berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang selama 9 hari, pihak pasien dikenakan biaya lebih kurang 9 jutaan yang tidak jelas rinciannya, dan juga pihak Pasien sebelumnya selama melakukan pengobatan dirumah sakit diduga tidak pernah mendapatkan pelayanan informasi baik itu informasi kesehatan ataupun informasi terkait pembayaran yang tidak ditanggung oleh ASKES atau BPJS.

Menurut keterangan dari suami Masni, Bapak H Mukhtar kepada awak media pada Sabtu (28/4/2018) menjelaskan," sebelumnya pada 3 bulan yang lewat saya juga pernah membawa istri saya berobat ke RSUD Bangkinang ini dan juga dirawat selama 10 hari tapi kami tidak dikenakan biaya. Berselang setelah lebih kurang tiga bulan istri saya kembali sakit dan kemudian saya bawa berobat lagi kesini dan ini hari kesembilan istri saya dirumah sakit, namun kemarin perawat katanya dokter sudah menyuruh pulang istri saya dan menyuruh menyelesaikan adminiatrasi di kasir. Sesampainya di Kasir saya kaget kok dikenakan biaya sebesar 9 juta lebih padahal selama berobat pihak rumah sakit tidak pernah memberikan kejelasan tindakan apa saja yang tidak ditanggung oleh ASKES atau BPJS,"ungkapnya.

Saya seorang pensiunan PNS golongan IVb, jadi jatah rawat inap kelas Satu (1), walaupun saya pindah kelas ke ruangan VIP tapi kan yang harus saya bayar kelebihan rawat inap saja, ini sebesar 9 Juta lebih dari mana dasarnya, harusnya pihak rumah sakit sebelum melakukan apapun berikan informasi kepada pasien jadi kita tahu apa saja yang mesti kita bayar jangan sudah disuruh pulang baru disebutkan biayanya, ini justru membohongi masyarakat??,bagaimana jikalau seandainya pasien orang miskin yang tidak punya uang jadi apakah seenaknya saja rumah sakit menentukan biaya tanpa meminta izin dari pasien atau keluarga pasien, ini tentunya sudah menyalahi wewenang,"ucap Mukhtar dengan wajah kecewa.

Sambung Mukhtar mengatakan," mirisnya lagi masalah pelayanan di RSUD Bangkinang juga mesti harus dibenah jangan seenaknya saja perawat membentak - bentak anak saya menyuruh pulang, tolong pakai mulut yang beretika, pasien ini juga konsumen, berikan pelayanan yang sesuai dengan aturan yang ada.

" kita ada hak selaku pasien jadi saya minta pemerintah berikan tindakan ke pihak RSUD Bangkinang ini karena sudah banyak dikeluhkan masyarakat terutama masalah pelayanan" ujar Muktar.

Awak media mencoba menkonfirmasi ke Seksi Pelayanan Keperawatan NS. Ernita Fitriani S.Kep mengatakan," mungkin biaya ini timbul akibat diagnosa penyakitnya, paket VIP kalau dilakukan tindakan memang banyak bayarannya ditambah lagi kenanknya di obat albumin pak, satu botol saja harga obat albumin Rp. 1.800.000, dari dulu aturannya sudah seperti itu,"terang Ernita.

Kemudian awak media mencoba melakukan konfirmasi ke Direktur RSUD Bangkinang Andri Justian melalui seluler mengatakan,"kalau pindah kelas memang bayar kelebihan rawat inapnya, setelah dilakukan perhitungan berapa yang ditanggung ASKES dan kelebihannya sisanya dibayar pribadi oleh pasien,"katanya.

Saat awak media mempertanyakan masalah pemberitahuan atau informasi ke pasien , Direktur RSUD Bangkinang menjawab mungkin kelalaian pak, jika petugas rumah sakit saya lalai nanti akan saya tegur,"ujar Direktur RSUD.**(Tim)



×
Berita Terbaru Update