BENGKALIS, DISDIK – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri mengingatkan, agar masyarakat, khususnya para guru Sekolah Dasar (SD) di daerah ini untuk waspada.
Pasalnya, saat ini modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, tengah marak.
"Kami sampaikan kepada para guru di daerah ini yang mendapat telepon atau pesan melalui berbagai layanan untuk diangkat jadi Kepala Sekolah (Kepsek) dengan mengatasnamakan pejabat di Disdik Bengkalis dengan imbalan uang, supaya tidak dilayani. Itu upaya penipuan," ujar Johan, Ahad, 13 Mei 2018, seperti dikutip dari website Diskominfotik Bengkalis, Senin 14 Mei 2018.
Dijelaskan mantan Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Bengkalis ini, tadi pagi, sekitar pukul 08.45 WIB, dia menerima pesan melalui layanan WhatsApp (WA) dari Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Bengkalis, Busyairil Isa.
Sebagaimana dikutip Johan, melalui pesan WA tersebut, imbuhnya, Busyairil menjelaskan bahwa dia baru saja dihubungi seorang guru yang menanyakan apakah di Disdik Bengkalis ada pejabat yang bernama Suwanto (Kepala Bidang SD)?
“Saya jawab ada. Terus apa maksudnya?” tanya Busyairil kepada guru yang menanyakan tentang Suwanto tersebut.
“Dia menawarkan kepada saya untuk menjadi Kepsek dengan meminta uang sebesar Rp4 juta,” jawab guru tersebut.
Selanjutnya Busyairil meminta nomor telepon yang mengaku Suwanto kepada guru dimaksud. Guru itu memberikannya. Adapun nomor handphone (HP) Suwanto gadungan tersebut adalah 081268777459.
Kemudian, Busyairil pun menghubungi nomor Suwanto palsu itu. Ternyata nomor HP itu sudah tersimpan di HP miliknya.
“Ketika saya hubungi dan tanya ini betul Suwanto, yang bersangkutan mengaku betul,” ujar Busyairil seraya mengatakan bahwa nomor 081268777459, bukan nomor HP milik Suwanto.
Masih menurut pengakuan Busyairil dalam pesan yang disampaikannya kepada Johan melalui WA tadi pagi, pemilik nomor tersebut beberapa waktu lalu juga pernah melakukan upaya penipuan serupa.
Tapi bukan sebagai Suwanto. Kala itu yang bersangkutan “berlakon” sebagai Riki Rihardi, adik kandung Bupati Bengkalis yang saat ini menjabat Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Bengkalis.
Dalam pesan kepada Johan melalui WA, Busyairil juga menjelaskan pada Sabtu malam, 12 Mei 2018, ada juga pengaduan adanya upaya penipuan dengan modus serupa oleh Suwanto gadungan yang disampaikan kepada Kabid Ketenagaan Disdik Bengkalis, M Rasyid.
Di bagian lain, Johan berharap, orang yang dijadikan obyek penipuan oleh Suwanto palsu tersebut sebaiknya melapor ke pihak kepolisian sebagai langkah menghentikan modus penipuan diamksud.
"Kami pastikan bahwa kalau ada penelepon atau pesan seperti itu adalah modus penipuan yang dilakukan oknum yang tak bertanggungjawab dengan meminta sejumlah uang dan menjanjikan posisi Kepsek. Jangan dilayani," tutup Johan.
Terpisah, ketika dikonfirmasi, Suwanto yang asli menjelaskan bahwa 081268777459 bukan nomor HP miliknya.
“Bukan. 081268777459 itu bukan nomor HP milik saya,” jelas Suwanto.
Ditegaskannya, dia tak pernah menghubungi siapa pun untuk meminta uang bila ingin diangkat menjadi Kepsek.
“Kalau ada yang demikian, jelas itu upaya penipuan yang mencatut nama saya. Kalau tak mau tertipu, jangan dilayani,” pesan Suwanto.
Pasalnya, saat ini modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, tengah marak.
"Kami sampaikan kepada para guru di daerah ini yang mendapat telepon atau pesan melalui berbagai layanan untuk diangkat jadi Kepala Sekolah (Kepsek) dengan mengatasnamakan pejabat di Disdik Bengkalis dengan imbalan uang, supaya tidak dilayani. Itu upaya penipuan," ujar Johan, Ahad, 13 Mei 2018, seperti dikutip dari website Diskominfotik Bengkalis, Senin 14 Mei 2018.
Dijelaskan mantan Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Bengkalis ini, tadi pagi, sekitar pukul 08.45 WIB, dia menerima pesan melalui layanan WhatsApp (WA) dari Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Bengkalis, Busyairil Isa.
Sebagaimana dikutip Johan, melalui pesan WA tersebut, imbuhnya, Busyairil menjelaskan bahwa dia baru saja dihubungi seorang guru yang menanyakan apakah di Disdik Bengkalis ada pejabat yang bernama Suwanto (Kepala Bidang SD)?
“Saya jawab ada. Terus apa maksudnya?” tanya Busyairil kepada guru yang menanyakan tentang Suwanto tersebut.
“Dia menawarkan kepada saya untuk menjadi Kepsek dengan meminta uang sebesar Rp4 juta,” jawab guru tersebut.
Selanjutnya Busyairil meminta nomor telepon yang mengaku Suwanto kepada guru dimaksud. Guru itu memberikannya. Adapun nomor handphone (HP) Suwanto gadungan tersebut adalah 081268777459.
Kemudian, Busyairil pun menghubungi nomor Suwanto palsu itu. Ternyata nomor HP itu sudah tersimpan di HP miliknya.
“Ketika saya hubungi dan tanya ini betul Suwanto, yang bersangkutan mengaku betul,” ujar Busyairil seraya mengatakan bahwa nomor 081268777459, bukan nomor HP milik Suwanto.
Masih menurut pengakuan Busyairil dalam pesan yang disampaikannya kepada Johan melalui WA tadi pagi, pemilik nomor tersebut beberapa waktu lalu juga pernah melakukan upaya penipuan serupa.
Tapi bukan sebagai Suwanto. Kala itu yang bersangkutan “berlakon” sebagai Riki Rihardi, adik kandung Bupati Bengkalis yang saat ini menjabat Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Bengkalis.
Dalam pesan kepada Johan melalui WA, Busyairil juga menjelaskan pada Sabtu malam, 12 Mei 2018, ada juga pengaduan adanya upaya penipuan dengan modus serupa oleh Suwanto gadungan yang disampaikan kepada Kabid Ketenagaan Disdik Bengkalis, M Rasyid.
Di bagian lain, Johan berharap, orang yang dijadikan obyek penipuan oleh Suwanto palsu tersebut sebaiknya melapor ke pihak kepolisian sebagai langkah menghentikan modus penipuan diamksud.
"Kami pastikan bahwa kalau ada penelepon atau pesan seperti itu adalah modus penipuan yang dilakukan oknum yang tak bertanggungjawab dengan meminta sejumlah uang dan menjanjikan posisi Kepsek. Jangan dilayani," tutup Johan.
Terpisah, ketika dikonfirmasi, Suwanto yang asli menjelaskan bahwa 081268777459 bukan nomor HP miliknya.
“Bukan. 081268777459 itu bukan nomor HP milik saya,” jelas Suwanto.
Ditegaskannya, dia tak pernah menghubungi siapa pun untuk meminta uang bila ingin diangkat menjadi Kepsek.
“Kalau ada yang demikian, jelas itu upaya penipuan yang mencatut nama saya. Kalau tak mau tertipu, jangan dilayani,” pesan Suwanto.