Kampar, (Redaksiriau.com) - Kabupaten Kampar yang berjulukan Kota Serambi Mekkah yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi Islam yang mengakar. Perpaduan tradisi budaya dan Islam menghampiri hampir seluruh aktivitas kegiatan masyarakat Kabupaten Kampar.
Seperti juga sebuah tradisi yang cukup unik ditengah masyarakat Kabupaten Kampar pada saat bulan Syawal atau setelah pelaksanaan hari raya Idul Fitri atau setelah melaksanakan puasa enam hari dibulan Syawal, masyarakat Kabupaten Kampar merayahkan hari rayo onam " hari raya enam ".
Pelaksanaan kegiatan pada perayaan hari raya enam ini adalah ziarah kubur dan diakhir rangkaian acara ziarah kubur ini, akan ditutup dengan makan bersama “Bajambau”.
Teks Foto : makan bajambau usai ziarah kubur pada hari raya onam.
Seperti pada tahun 2018 masyarakat Bangkinang Seberang pada Sabtu (23/6/2018) dimulai sekira Pukul 07.00 WIB, satu persatu warga Bangkinang Seberang keluar dari rumahnya, khususnya kaum laki-laki, menuju salah satu perkuburan. Awalnya, hanya ada puluhan orang berkumpul. Setelah berdoa, rombongan ini melanjutkan ke tempat pemakaman umum (TPU) lainnya dengan berjalan kaki dan lama - kelamaan masyarakat semakin ramai.
Salah satu Warga setempat Hendri (LK 28) pada saat mengikuti tradisi hari raya onam kepada awak media mengatakan," Hari raya onam ini merupakan hari berbagi dan bersilaturrahmi antar sesama baik masyarakat sekitar maupun para perantau yang telah lama meninggalkan kampung. Pada perayaan ini semua perantau diwajibkan pulang ke kampung dengan membawa serta seluruh anggota keluarga untuk diperkenalkan ke warga kampung. ,"bebernya.
Dan juga terkadang setelah acara jamuan selesai biasa juga diisi dengan pesta rakyat seperti pacu goni, panjat pinang dan tarik tambang bagi pemuda-pemudi untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama,"ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ridwan usai melaksanakan Ziarah Kubur, menurutnya Masyarakat Kabupaten Kampar di berbagai tempat melakukan ziarah kubur, dan ziarah kubur hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Mereka mempercayai bahwa orang yang telah meninggal masih mempunyai hubungan dengan orang-orang yang masih hidup terutama orang dekatnya seperti anak-anak dan keluarganya. Ziarah kubur bertujuan untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal dunia agar jiwanya merasa tenang dan tentram di alam kubur. Ziarah kubur merupakan anjuran dari Nabi Muhamad SAW, karena dengan memberikan doa kepada mereka yang telah meninggal dapat memberikan perlindungan pada arwahnya serta sebagai pengingat bagi kita yang masih hidup supaya selalu meningkatkan keimanan kita kepada Allah, seolah-olah kita akan mati esok hari,"tutur Ridwan.
" Ziarah Kubur Penuh Makna dan Berkah "
Teks Foto : Rombongan Pemda Kampar ziarah kubur pada hari raya onam.
Sementara itu ditempat terpisah Pemerintah Kabupaten Kampar juga ikut melaksanakan perayaan hari raya enam di Desa Binuong Kecamatan Bangkinang, yang mana kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs. H Yusri M.Si dan Letkol. Inft. Benni Setyanto.
Bupati Kampar Azis Zainal melalui Setda Kampar Drs. H Yusri M.Si dalam kesempatannya menyampaikan," Ziarah Kubur yang pada Tahun 2018 ini dilaksanakan pada 9 Syawal 1939 H merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Bangkinang setiap Tahunya,"katanya.
Lebih lanjut Yusri mengatakan,"Banyak makna yang terkandung jika kita ikut melaksamakn ziara kubur ini diantaranya terjalinnya silahturahmi dengan masyarakat dan kita juga bisa memanjatkan doa bagi arwah para saudara muslim yang telah mendahului kita,"sebut Yusri.
Sambung Setda Kampar, ziarah kubur dilakukan oleh seluruh masyarakat kecamatan bangkinang dengan berjalan kaki, menyusuri pemakaman yang sudah ditentukan saat itulah kita bisa bertemu dengan seluruh masyarakat dan memamfaatkan untuk menjalin hubungan silahturahmi yang erat,"tutup Setda Kampar.***(Asril).