Bangkinang Kota, (Redaksiriau.com) - Bupati Kampar Azis Zaenal mendapatkan undangan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam acara Puncak Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2018, yang akan diselenggarakan pada hari Kamis 30 agustus 2018 di Taman Wisata Alam Batu Putih Tangkoko, Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Dari 10 Penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2018, satu diantaranya adalah Junaidi yang berkegiatan di Kecamatan XIII Koto Kampar. Selasa(28/8)
Junaidi Petugas Lapangan Penghijauan (PLP) Penyuluh kehutanan Penyelia DLH Provinsi Riau yang telah melakukan pembinaan kepada kelompok petani dan membentuk Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) di 7 Kecamatan Kabupaten Kampar Provinsi Riau sejak tahun 1982.
Selama 36 tahun berbhakti untuk negeri Junaidi telah melakukan banyak hal diantaranya pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Tani Penghijauan (KTP) dan Kelompok Tani hutan (KTH) Kelompok Adat, Perangkat Desa dan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) dalam bentuk desa peduli hutan serta penyelamatan mata air PLTA Koto Panjang, konservasi tanah dan mata air dalam bentuk Terasering. Penyelamatan Hutan Adat Imbo Putui, membuat persemaian tanaman Jabon, membina dan membentuk Kelompok Usaha Produktif (KUP), membuat pembibitan tanaman endemik.
Sehingga pada akhirnya usanya junaidi tersebut membuahkan hasil dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan dan penyelamatan lingkungan melalui KTP dan KTH serta meningkatnya pendapatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti Lebah Madu sialang, Lebah Trigona, Getah(karet) dan menjual Bibit Gaharu sehingga terjaganya Hutan Adat Imbo Putui dan Rumbio.
Saat ini lokasi tersebut menjadi tempat untuk berkembangnya tanaman endemik langka seperti Kayu Kulim, Meranti, Pasak Bumi, Jelutung, Buah Tampui. Terjaganya mata air dari bahaya erosi dan pendangkalan PLTA Koto Panjang.