Sumber Foto : Syamsul Kamar warga Dusun Sangkar Puyuh.
Keterangan Foto : Permainan Music Tradisional Gubano pada saat mengantarkan mempelai Pria ke kediaman mempelai Wanita pada Senin (15/10/2018) di Desa Ranah Singkuang.
Kampar, (Redaksiriau.com) - Kabupaten Kampar merupakan suatu daerah yang terletak di Provinsi Riau. Kampar yang dikenal dengan Kota Serambi Mekkah mempunyai beberapa keunikan karena akulturasi budaya yang melebur menjadi satu yang membentuk Kota ini memiliki ciri khas dari segi seni dan budaya, yang salah salah satunya adalah alat music Calempong, Oguong dan Gubano.
Namun bergilirnya waktu demi waktu zaman semakin berkembang dengan berbarengan dengan itu khas dan kesenian asli budaya Kampar secara tidak lansung sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh perkembangan zaman yang kebanyakan berkiblat kepada music dan era modren sehingga alat music Gubano yang dulunya sering dimainkan saat pesta Pernikahan mulai jarang ditemukan lagi.
Tradisi musik tradisional asal Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang dulunya cukup terkenal bernama Gubano Merupakan seni budaya memukul gong secara tradisional yang menghasilkan bunyi-bunyian musik yang bervariasi.
Alat music Gubano seperti Oguong (gong) mirip dengan talempong yang ada di daerah Sumatera Barat. Namun Oguong Kampar memiliki kekhasan tradisi dan asal usul yang berbeda. Selain itu, improvisasi (nada hiasan/krenek melodi) serta peningkah yang digunakan juga tidak sama.
Pada mulanya, peralatan gong yang digunakan dibawa oleh para perantau asal Kampar yang merantau ke Singapura. Saat itu Singapura masih menjadi bagian dari Malaysia. Gong tersebut terbuat dari logam.
Perlengkapan Musik Gubano biasanya dimainkan oleh 5 orang pemain, diantaranya adalah:
Dua (2) orang masing-masing memainkan dua (2) buah alat Oguong, dan Tiga (3) orang memainkan alat music yang dinamakan dengan Katepik.
Tradisi musik Gubano pada dasarnya menggunakan Dua (2) jenis alat musik yang dimainkan, diantaranya adalah:
Oguong , merupakan alat musik perkusi berbahan dasar logam sebanyak Dua buah, yang dimainkan oleh Dua (2) Orang, kemudian Katepik yang berbahan dasar Kulit Kambing.
Pagelaran kesenian Gubano biasanya dapat ditemukan pada upacara adat dan pernikahan saat mengantarkan pengantin Pria ke rumah mempelai wanita, namun seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu kesenian yang memiliki filosofis yang cukup dalam bagi masyarakat Kabupaten Kampar ini sudah semakin sulit ditemukan karena sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh zaman.
Ironisnya para anak muda tidak ada yang tertarik untuk belajar musik tradisional tersebut dikarenakan lebih memilih musik modren, sehingga sebagai masyarakat Kabupaten Kampar dikhawatirkan nantinya musik tersebut hilang ditelan massa. Untuk itu kita berharap masyarakat beserta Pemerintahan Kabupaten Kampar, bergandengan tangan untuk tetap menjaga kesenian daerah Kabupaten Kampar agar tidak hilang dimakan zaman. Dan peran Pemerintah sangatlah dibutuhkan demi terjaganya tradisi asli budaya Kampar sehingga masih dilihat didegar oleh anak Kemanakan dan cucu di keesokan waktunya.***(Asril).
Keterangan Foto : Permainan Music Tradisional Gubano pada saat mengantarkan mempelai Pria ke kediaman mempelai Wanita pada Senin (15/10/2018) di Desa Ranah Singkuang.
Kampar, (Redaksiriau.com) - Kabupaten Kampar merupakan suatu daerah yang terletak di Provinsi Riau. Kampar yang dikenal dengan Kota Serambi Mekkah mempunyai beberapa keunikan karena akulturasi budaya yang melebur menjadi satu yang membentuk Kota ini memiliki ciri khas dari segi seni dan budaya, yang salah salah satunya adalah alat music Calempong, Oguong dan Gubano.
Namun bergilirnya waktu demi waktu zaman semakin berkembang dengan berbarengan dengan itu khas dan kesenian asli budaya Kampar secara tidak lansung sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh perkembangan zaman yang kebanyakan berkiblat kepada music dan era modren sehingga alat music Gubano yang dulunya sering dimainkan saat pesta Pernikahan mulai jarang ditemukan lagi.
Tradisi musik tradisional asal Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang dulunya cukup terkenal bernama Gubano Merupakan seni budaya memukul gong secara tradisional yang menghasilkan bunyi-bunyian musik yang bervariasi.
Alat music Gubano seperti Oguong (gong) mirip dengan talempong yang ada di daerah Sumatera Barat. Namun Oguong Kampar memiliki kekhasan tradisi dan asal usul yang berbeda. Selain itu, improvisasi (nada hiasan/krenek melodi) serta peningkah yang digunakan juga tidak sama.
Pada mulanya, peralatan gong yang digunakan dibawa oleh para perantau asal Kampar yang merantau ke Singapura. Saat itu Singapura masih menjadi bagian dari Malaysia. Gong tersebut terbuat dari logam.
Perlengkapan Musik Gubano biasanya dimainkan oleh 5 orang pemain, diantaranya adalah:
Dua (2) orang masing-masing memainkan dua (2) buah alat Oguong, dan Tiga (3) orang memainkan alat music yang dinamakan dengan Katepik.
Tradisi musik Gubano pada dasarnya menggunakan Dua (2) jenis alat musik yang dimainkan, diantaranya adalah:
Oguong , merupakan alat musik perkusi berbahan dasar logam sebanyak Dua buah, yang dimainkan oleh Dua (2) Orang, kemudian Katepik yang berbahan dasar Kulit Kambing.
Pagelaran kesenian Gubano biasanya dapat ditemukan pada upacara adat dan pernikahan saat mengantarkan pengantin Pria ke rumah mempelai wanita, namun seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu kesenian yang memiliki filosofis yang cukup dalam bagi masyarakat Kabupaten Kampar ini sudah semakin sulit ditemukan karena sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh zaman.
Ironisnya para anak muda tidak ada yang tertarik untuk belajar musik tradisional tersebut dikarenakan lebih memilih musik modren, sehingga sebagai masyarakat Kabupaten Kampar dikhawatirkan nantinya musik tersebut hilang ditelan massa. Untuk itu kita berharap masyarakat beserta Pemerintahan Kabupaten Kampar, bergandengan tangan untuk tetap menjaga kesenian daerah Kabupaten Kampar agar tidak hilang dimakan zaman. Dan peran Pemerintah sangatlah dibutuhkan demi terjaganya tradisi asli budaya Kampar sehingga masih dilihat didegar oleh anak Kemanakan dan cucu di keesokan waktunya.***(Asril).