Keterangan foto : Pembagian hadia untuk netizen yang beruntung dalam status Kekawak dan admin fb wangocudotcom.
Kampar, (Redaksiriau.com) - Kabupaten kampar adalah salah satu Kabupaten terletak di Provinsi Riau lahir pada tanggal 06 Februari 1950, hal ini tertuang dalam Perda Kabupaten Kampar Nomor 02 tahun 1999 dengan rujukan peraturan undang-undang ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah, Nomor : 3/DC/STG/50 tanggal 06 Februari 1950.
Dan secara administratif pemerintahan Kabupaten Kampar dipimpin oleh Bupati pertama pada tahun 1958. Jauh sebelumnya Kampar telah memiliki sejarah panjang dengan Limo kotonya, dimana daerah ini, dulunya adalah bagian dari persukuan Minang Kabau di Sumatera Barat, semasa pemerintahan system adat kenegerian yang dipimpin oleh datuk atau ninik mamak, pemerintahan Kampar dikenal dengan sebutan “Andiko 44” yang termasuk kedalam wilayah pemerintahan Andiko 44 adalah XIII Koto Kampar, VIII Koto Setingkai (Kampar Kiri), daerah Limo Koto (Kuok, Bangkinang, Salo, Airtiris dan Rumbio), X Koto di Tapung ( Tapung Kiri VII dan Tapung Kanan III), III Koto Sibalimbiong (Siabu), Rokan IV Koto dan Pintu Rayo.
Adat istiadat hingga bahasa sehari-hari yang mana dikenal dengan bahasa Ocu yang hampir mirip dengan Minangkabau dan demikian pula semacam seni budaya, alat musik tradisional (calempong dan Oguong) dan beberapa kebiasaan lainnya.
Terkait hal tersebut demi untuk melestarikan budaya dan bahasa Ocu Kampar agar diketahui dan dikenali oleh daerah lain, Group Facebook dari Wang Ocu Kampar mengajak masyarakat untuk viralkan bahasa ocu di Medsos dengan Istilah kekawak. Wang Sanak Ocu Kampar motivasi Masyarakat Ocu Kampar agar bisa mendalamai bahasa daerah sehingga dikenali dan diketahui oleh masyarakat lain.
#Kekawak sendiri memiliki arti Dokek awak /di siko /dikampuong awak (Dekat Kita, Kampung Kita), yang intinya mendasari bahasa yang digunakan sehari - hari di kehidupan masyarakat Kabupaten Kampar.
Group Wangocudotcom dalam Pesan Iboxnya menjelaskan Visi dan Misi membuat Status #Kekawak tersebut adalah untuk melestarikan budaya Tradisi dan mengembangkan bahasa Ocu bahasa asli Kabupaten Kampar sehingga bisa dikenali oleh masyarakat daerah Lain dan juga masyarakat Kampar itu sendiri,agar tak lekang oleh waktu, maksudnya jangan sampai hilang tradisi adat budaya Kampar sendiri oleh adat luar yakni perkembangan modren,"tulis Fb Wang Ocu Kampar.
Selain itu Wangocudotcomjuga menernagkan," untuk memacu semangat netizen untuk memposting #Kekawak group dari wangocudotcom memberikan berupa cendra mata bagi netizen yang beruntung berupa baju kaos bertulisan Wang Ocu Kampar yang mana pemberian bagi yang beruntung diambil dari netizen yang mengirimkan #Kekawak yang lengkap bahasa serta Gambar dari bahasa Ocu tersebut,"bebernya.
Wangocudotcom juga berpesan kepada para masyarakat dengan bahasa ocu.
" kami wangocudotcom baposan kasanak ocu kasodonyo tolong jan lupokan sosial budaya awak dan perkenalkan kek daerah luar sehinggo budaya tradisi uang Kampar bisa dikenali dek uang luar ( Kami Orang Ocu Bepersan kepada Sanak Keluarga tolong jangan melupakan sosial budaya masyarakat Kampar, dan juga masyarakat Kampar bisa memperkenalkan budaya tradisi masyarakat kampar sehingga budaya Kampar dikenali oleh masyarakat daerah lain),"pesan Wangocudotcom di pesan inboxnya.***(Asril).
Kampar, (Redaksiriau.com) - Kabupaten kampar adalah salah satu Kabupaten terletak di Provinsi Riau lahir pada tanggal 06 Februari 1950, hal ini tertuang dalam Perda Kabupaten Kampar Nomor 02 tahun 1999 dengan rujukan peraturan undang-undang ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah, Nomor : 3/DC/STG/50 tanggal 06 Februari 1950.
Dan secara administratif pemerintahan Kabupaten Kampar dipimpin oleh Bupati pertama pada tahun 1958. Jauh sebelumnya Kampar telah memiliki sejarah panjang dengan Limo kotonya, dimana daerah ini, dulunya adalah bagian dari persukuan Minang Kabau di Sumatera Barat, semasa pemerintahan system adat kenegerian yang dipimpin oleh datuk atau ninik mamak, pemerintahan Kampar dikenal dengan sebutan “Andiko 44” yang termasuk kedalam wilayah pemerintahan Andiko 44 adalah XIII Koto Kampar, VIII Koto Setingkai (Kampar Kiri), daerah Limo Koto (Kuok, Bangkinang, Salo, Airtiris dan Rumbio), X Koto di Tapung ( Tapung Kiri VII dan Tapung Kanan III), III Koto Sibalimbiong (Siabu), Rokan IV Koto dan Pintu Rayo.
Adat istiadat hingga bahasa sehari-hari yang mana dikenal dengan bahasa Ocu yang hampir mirip dengan Minangkabau dan demikian pula semacam seni budaya, alat musik tradisional (calempong dan Oguong) dan beberapa kebiasaan lainnya.
Terkait hal tersebut demi untuk melestarikan budaya dan bahasa Ocu Kampar agar diketahui dan dikenali oleh daerah lain, Group Facebook dari Wang Ocu Kampar mengajak masyarakat untuk viralkan bahasa ocu di Medsos dengan Istilah kekawak. Wang Sanak Ocu Kampar motivasi Masyarakat Ocu Kampar agar bisa mendalamai bahasa daerah sehingga dikenali dan diketahui oleh masyarakat lain.
#Kekawak sendiri memiliki arti Dokek awak /di siko /dikampuong awak (Dekat Kita, Kampung Kita), yang intinya mendasari bahasa yang digunakan sehari - hari di kehidupan masyarakat Kabupaten Kampar.
Group Wangocudotcom dalam Pesan Iboxnya menjelaskan Visi dan Misi membuat Status #Kekawak tersebut adalah untuk melestarikan budaya Tradisi dan mengembangkan bahasa Ocu bahasa asli Kabupaten Kampar sehingga bisa dikenali oleh masyarakat daerah Lain dan juga masyarakat Kampar itu sendiri,agar tak lekang oleh waktu, maksudnya jangan sampai hilang tradisi adat budaya Kampar sendiri oleh adat luar yakni perkembangan modren,"tulis Fb Wang Ocu Kampar.
Selain itu Wangocudotcomjuga menernagkan," untuk memacu semangat netizen untuk memposting #Kekawak group dari wangocudotcom memberikan berupa cendra mata bagi netizen yang beruntung berupa baju kaos bertulisan Wang Ocu Kampar yang mana pemberian bagi yang beruntung diambil dari netizen yang mengirimkan #Kekawak yang lengkap bahasa serta Gambar dari bahasa Ocu tersebut,"bebernya.
Wangocudotcom juga berpesan kepada para masyarakat dengan bahasa ocu.
" kami wangocudotcom baposan kasanak ocu kasodonyo tolong jan lupokan sosial budaya awak dan perkenalkan kek daerah luar sehinggo budaya tradisi uang Kampar bisa dikenali dek uang luar ( Kami Orang Ocu Bepersan kepada Sanak Keluarga tolong jangan melupakan sosial budaya masyarakat Kampar, dan juga masyarakat Kampar bisa memperkenalkan budaya tradisi masyarakat kampar sehingga budaya Kampar dikenali oleh masyarakat daerah lain),"pesan Wangocudotcom di pesan inboxnya.***(Asril).