Salo, (Redaksiriau.com) - Masyarakat Kabupaten Kampar khususnya daerah Kecamatan Salo keluhkan harga gas elpiji 3kg subsidi yang masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Masyarakat minta pemerintah daerah melakukan pengawasan dan menertibkan harga di tingkat pangkalan dan menutup pengecer. Selain itu, Gas 3kg tersebut juga masih dinikmati masyarakat kategori sejahtera dan ASN.
Seperti yang disampaikan oleh Khairunan kepada awak media pada Rabu (5/12/2018), menurutnya, masih banyak pemilik pangkalan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Desa Sipungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar- Riau yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Tentunya hal tersebut dikeluhkan oleh masyarakat karna ada terdapat di beberapa pangkalan menjual eceran gas elpiji tersebut mulai dari harga 20.000, 25,000, 30.000, dan 35.000,"bebernya.
Juga dikatakan Khairunas sudahlah harga dijual diatas HET ditambah lagi gas elpiji susah didapat, dan sering kosong dipangkalan.
" Harga sudah mahal ditambah susah didapat kami sangat mengeluhkan apalagi kondisi ekonomi saat ini susah" ujarnya.
Ditambah lagi harga karet dan harga sawit sekarang anjlok, sedangkan mata pencarian kami cuma itu saja.
Kami berharap, Dinas terkait untuk bisa mengatasi masalah yang sedang kami alami ini. Juga setiap kami mau membelinya pemilik pangkalan sering mengatakan gas sudah habis. Padahal gas elpiji baru di antar oleh agennya," ini ada apa? Apakah ada permainan antara pemilik pangkalan dengan warung penjual eceran, karna di pangkalan kosong di warung pengecer melimpah,"ungkap Khairunan.
Laporan : Sanusi
Editor : Asril
