Kampar,(Redaksiriau.com) - HIPSINDO (Himpunan Perusahaan Konstruksi Indonesia) Kabupaten Kampar, sebagai sebuah asosiasi kontraktor yang berada di kampar, selasa (21/07/2020) mengklarifikasi tentang isu pelelangan tender proyek yang menjadi polemik saat ini di Kampar.
Abdul Hakim sebagai ketua HIPSINDO Kampar dan para pengurus, ketika di temui oleh awak media di salah satu rumah makan di Desa Pulau jambu Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau, tepat nya di rumah makan kupiek ndk batulang, menjelaskan" bahwasanya sebenarnya apa yang di lakukan Dinas PUPR kampar dalam melakukan tugasnya, sudah sangat baik dan tepat, spirit pemerintah bahwa menginginkan kontraktor lokal harus tunduk pada aturan dan jangan menabraknya".
Selanjutnya di jelaskan oleh Abdul hakim itu terwujud dengan adanya satker di bawah Bupati seperti ULP yang bagaimana wujud kerja panitia bisa dilihat siapa yang berhasil memenangkan tender dan pada umumnya, hampir 90% lebih itu kontraktor lokal ungkapan nya.
Dan selanjutnya Ketua Badan Advokasi Indonesia Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Provinsi Riau, (BAIN HAM RI), Martono, yang akrab dikenal Anthon, di tempat yang sama dan dia angkat bicara, terkait issu proyek yang didengungkan siluman senilai 85 milyar, di Kampar, Riau, yang belakangan didemo sekelompok warga.
"Demo dikaitkan seiring issu tentang Covid 19 di tahun 2020 ini, semua proyek pembangunan di daerah mengecil sementara anggaran berkurang, kok dikaitkan dengan kinerja PUPR yang sudah selesai," kata Anthon, kepada awak media
"di jelas kan oleh Anthon, Issu tak jelas ini membuat memanas antara kontraktor lokal di Kampar. Jika ada tuduhan proyek siluman Rp. 85 milyar, kita minta buktikan kepada publik. Ini saya duga ada oknum yang bermain. Saya siap untuk melakukan investigasi di lapangan membuktikannya. Tudingan itu tak berdasar dan terkesan mengada-ada," tegas Anthon.
Kata Anthon, kalau dilihat dan dianalisa ini seperti ada ketidaksenangan oknum oknum yang mementingkan kepentingan pribadi mereka, "Saya selaku putra daerah kabupaten Kampar sangat menyayangkan kejadian seperti ini, ribut ini semua sepertinya setingan belaka," kata Anthon.
Jelas Anthon lagi, tentang persaingan lelang proyek dan tender Alhamdulillah semuanya kini telah terlaksana dengan baik itupun sejak di 2019 lalu, "Karena waktu itu setuasi dan kondisi masih bagus kerena belum ada pandemi Covid 19," jelas Anthon.**(N3fr1/Sanusi)