TAPUNG HILIR-KAMPAR,(REDAKSIRIAU.COM) - Gegernya masalah pencemaran aliran sungai Tapung Kanan yang berada di Desa Sekijang dan Koto Aman yang mengakibatkan ribuan ikan dan udang dalam beberapa hari ini mati membuat Pemerintah Kecamatan Tapung hilir mencoba mencarikan solusi dari masalah yang terjadi yang mengakibatkan kerugian besar terhadap penghasilan nelayan dan petani ikan keramba akibat ulah oknum atau perusahaa yang tidak bertanggung jawab.
Informasi yang menyebar ditengah-tengah masyarakat terkait dugaan adanya oknum masyarakat yang sengaja meracun air sungai Tapung atau dugaan adanya kebocoran limbah perusahaan sampai detik ini masih misteri, sementara kerusakan ekosistem dan kerugian masyarakat nelayan dan petani ikan keramba disepanjang aliran sungai Tapung kanan belum ada yang bertanggung jawab.
Hal ini disampaikan Camat Tapung hillir Yuricho Efril S.STP bersama Kapolsek Tapung hilir Iptu Afrinaldi SH MH saat memfasilitasi pertemuan antara Pemdes Sekijang dengan perusahaan PT.Buana Wira Lestari Mas disalah satu cafe di Desa Kijang makmur terkait isu adanya dugaan kebocoran limbah PKS yang mengakibatkan pencemaran air sungai Tapung Kanan, Rabu (21/10/2020).
Selain Camat dan Kapolsek Tapung hilir hadir dalam pertemuan tersebut pihak perusahaan Sinarmas yang wakili oleh RC Region Kampar Ir.Abdilah S, manager Kijang Inti Bambang dan Agus gunawan selaku Kord.Sustainability Region Kampar, sementara dari Pemdes Sekijang hadir langsung Kades H.Ahmad Taridi SHI bersama beberapa perwakilan nelayan dan petani keramba.
Dalam pertemuan tersebut nampak juga pengurus DPD LPLHI-KLHI Kampar, Ketum RSKP-RB dan pengurus Forum Masyarakat Peduli Tapung Raya (FMP-TR) ikut andil dalam memberikan solusi menyikapi musibah yang terjadi dialiran sungai Tapung kanan.
Camat Tapung hilir dalam pertemuan tersebut berharap kepada perusahaan yang berada dialiran sungai Tapung kanan agar dapat memberikan perhatiannya terkait musibah besar yang terjadi saat ini disepanjang aliran sungai Tapung, terutama dalam menyikapi keluhan nelayan dan petani ikan keramba yang terganggu mata pencariannya akibat pencemaran ini "Ungkap Yuricho Efril
Dengan tetap mengedapankan praduga tidak bersalah dan tidak menyalahkan kepada perusahaan kami berharap pihak perusahaan dapat memberikan empaty atau bantuan terutama kepada para nelayan dan petani ikan keramba yang merasa dirugikan akibat kejadian ini "harap Camat.
Kapolsek Tapung hilir dalam arahannya menyampaikan bahwa dengan kejadian ini diharapkan tidak terjadi gesekan antara warga dengan pihak perusahaan yang mengakibatkan terganggunya Kamtibmas diwilayah Tapung hilir, semoga kita bisa mencarikan solusi yang terbaik "arah Iptu Afrinaldi SH MH.
Pada kesempatan tersebut DPD LPLHI-KLHI Kampar dalam hal ini diwakili Sekretaris DPD menyampaikan bahwa akibat pencemaran ini hampir seluruh ekosistem yang ada diair rusak dan memerlukan waktu yang lama untuk menormalkannya kembali, oleh sebab itu kami minta kepada perusahaan-perusahaan agar memberikan bantuan bibit ikan untuk ditaburkan kembali kesungai Tapung demi kelestarian habitat air kedepannya "pinta Nefrizal Pili.
Menyikapi arahan dan harapan Camat Tapung hilir, RC Region Kampar mewakili Perkebunan Sinarmas menrespon positif apa yang diusulkan Pemerintah Kecamatan terkait perhatian dan bantuan yang akan diberikan kepada nelayan dan petani ikan keramba yang terdampak akibat terjadinya pencemaran dialiran sungai, apapun yang diusulkan akan kami sampaikan kepada pihak managemen Sinarmas di Jakarta, semoga dalam waktu dekat dapat direalisasikan "Jelas Ir.Abdilah S
Lanjut kata Abdilah, terkait permintaan dari Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup tentang normalisasi habitat air disungai Tapung, kami dari pihak Sinarmas berjanji akan menaburkan bibit ikan kealiran sungai Tapung sebagai wujud kepedulian perusahaan akibat terjadinya pencemaran aliran sungai yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Berdasarkan pantauan awak media, pertemuan yang dimulai pukul 13.00 wib yang diawali dengan makan siang bersama dapat berjalan dengan aman dan lancar.**(Tim)