PEKANBARU,(Redaksiriau.com) - Ketua DPD Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Provinsi Riau Jetro Sibarani SH MH mengapresiasi keputusan PT Kimia Farma membatalkan pelaksanaan vaksin Covid-19 berbayar.
Pernyataan itu terkait pro dan kontra Vaksinasi COVID-19 gotong royong individu berbayar yang rencana di lakukan oleh PT Kimia Farma akhirnya dibatalkan, yang semula akan dilaksanakan, Senin (12/7/2021).
"Wacana vaksinasi berbayar telah menimbulkan kontroversi. Saya mengapresiasi langkah cepat PT Kimia Farma yang menunda pelaksanaan vaksin gotong royong individual berbayar, " kata Jetro Sibarani, Selasa (13/7/2021).
Jetro menuturkan, sangat setuju kegiatan vaksin berbayar ini ditunda. Dengan demikian, PT Kimia Farma bisa mengalkulasi untung rugi penerapan vaksin berbayar individual.
"Apalagi kegiatan ini sempat menyita perhatian dan tanggapan publik. Saya mendukung jika program ini tidak hanya ditunda tetapi dibatalkan, " jelas Jetro.
Sekretaris DPD PJID Provinsi Riau Anhar Rosal mengatakan, seharusnya vaksin yang dikelola PT Kimia Farma diberikan secara gratis pada rakyat. Sebab vaksin dibeli dengan uang rakyat.
"Sudah seharusnya rakyat diberi vaksin secara cuma-cuma. Tidak baik PT Kimia Farma mencari keuntungan dari rakyat dengan situasi seperti ini, " tegas Anhar.
Beberapa bulan ini, sebut Anhar, vaksinasi yang telah di lakukan oleh beberapa relawan covid-19 bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan semua Rumah Sakit Swasta maupun rumah sakit Pemerintah terlaksana dengan baik.
"Untuk melaksanakan vaksinasi umum dan anak anak usia12 tahun sampai dengan 17 tahun berjalan dengan lancar dan sudah banyak warga Pekanbaru khusus minat untuk di vaksin semoga kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit, " ujar Anhar.**(red/rls)