Redaksiriau.com - Lumajang – Gunung Semeru Jawa Timur dikabarkan terjadi erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sore. Erupsi terjadi di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini diketahui terjadi pukul 15.00 WIB. Informasi yang dihimpun, terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru disertai awan panas guguran.
Akibat erupsi tersebut, sejumlah wilayah di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang mengalami hujan abu vulkanik.
Banjir lava dingin juga terjadi di beberapa arus sungai. Sejumlah warga saat ini juga ada yang telah mengungsi. Beberapa warga di sekitar lereng Semeru juga terlihat berlarian menjauh dari Gunung Semeru.
Warga masyarakat sekitar Gunung kobokan meminta bantuan diperkirakan terjebak belum bisa keluar dari areal lava
Agen Bencana Provinsi Jatim dan TRC PB BPBD Kabupaten Lumajang menuju lokasi untuk assesment dan melakukan evakuasi warga di sekitar Gunung Semeru. Informasi yang dihimpun, di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya juga sedang turun hujan.
Dikutip dari laman magma.esdm.go.id, dari pengamatan yang dilakukan sejak Jumat (3/12/2021), telah terjadi 54 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 85-130 detik, 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-4 mm dan lama gempa 40-75 detik, 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-7 mm, dan lama gempa 60-155 detik.
Masyarakat tidak beraktivitas 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Hal itu mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Hujan abu vulkanik juga terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Malang. Seperti di Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo.
“Kalau hujan dan lahar iya (di Kabupaten Lumajang). Kalau di Kabupaten Malang hujan abu di beberapa wilayah,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan.
Zamri/ Salman