Seegai(Redaksiriau.com) - Desa Firdaus, Kec.Sei Rampah, Kab.Sergai, Prov.Sumut.
Seluruh pegawai ASN dan Honore di RSUD Sultan Sulaiman hampir merata 60 persen terpapar virus Covid-19 dan rumah sakit tersebut wajib di tutup.
Senin 21 pebruari 2022
Hal ini disampaikan Staf pegawai Laboratorium, dr. Salomo Pajar Siahaan saat membuka suara di salah satu warung roti Seroja di Sei Rampah, Sergai, Senin (21/2/2022) sekira pukul 09:00 Wib.
” Pegawai RSUD Sultan Sulaiman hampir 60 persen terpapar covid-19, makanya saya tidak masuk kerja, biasanya kalau sudah hampir 60 persen rumah sakit tersebut wajib tutup itu standartnya, ditambah lagi tidak ada publikasi soal ini, ya gimana Wartawan Sergai semua bisa dibayar.” sebut Salomo di depan umum.
Merasa tersinggung dengan percakapan tersebut, salah satu jurnalis merasa tersinggung dengan sikap pernyataan oknum ASN tersebut.
“Karna info ini senyap semua, sudah sering kali aku bilang gitu sering kalipun, karna wartawan Sergai sudah dikop semua oleh penguasa,” sebut Salomo.
Namun saat digencar pertanyaan siapa penguasa tersebut, Salomo hanya mengatakan”nggak usah kubilang lah itu,” karna setiap ada masalah senyap, setiap ada info juga senyap,”papar Salomo.
Ia mengatakan, bahwa dirinya juga membedakan wartawan selama dirinya sebagai dokter di
3 kabupaten seperti Batubara, Serdang Bedagai dan Simalungun.
“Kalau disana seru dia, berita itu seru kalau dikampungku ini diam diam aja,”kata Salomo menjawab pertanyaan awak media.
Namun saat disinggung terkait data Pegawai RSU Sultan Sulaiman yang hampir 60 persen terpapar covid-19.
“Hasil Tes PCR dari 398 orang terdiri ASN dan Honore pada hari Jumat(18/02/2022) sekira pukul 16:00 Wib sebanyak 12 orang, Sabtu (19/02/2022) sebanyak 6 orang dan 2 orang pasien positif dan Minggu (20/02/2022) sebanyak 12 orang,”kata Salomo.
Setelah dicek data tes hasil PCR, dirinya langsung meminta kepada awak media untuk meralat jumlah pegawai RSUD Sultan Sulaiman Terpapar covid-19, bahwa jumlah semuanya hanya 30 persen bukan 60 persen ralatnya,”pinta Salomo.
” Untuk Masalah tutup rumah sakit, itu nanti biologi atau SKM yang menyampaikan bilang tutup atau tidak tutup,”ucap Salomo yang sebelumnya sudah menyampaikan RSUD Sultan Sulaiman wajib ditutup.
Menurutnya, Rumah sakit kita ini (RSUD Sultan Sulaiman-red) dari berjumlah 398 orang terdiri ASN dan Honore, tahu nggak Rumah sakit Trianda Pasar Bengkel pegawai 66 orang, klaim BPJS satu bulan sebesar 1 sampai 2 Milyar.
Ditambah lagi, RSU Melati jumlah Pegawai sebanyak 125 orang dan Klaim BPJS satu bulan sebesar 4 sampai 5 Milyar. Sedangkan RSU Sultan Sulaiman sebanyak 398 orang dan klaim BPJS 500 sampai 600 juta, itu data bulan 9,10,11 tahun 2021,”ucap Salomo membedakan klaim BPJS dengan rumah sakit lainya.
Namun saat disinggung dengan adanya kejang galan klam BPJS Rumah sakit, Salomo mengata kan bahwa di Rumah sakit kita itu sudah tak strategis, SDMnya banyak, pasilitas lengkap, Dokter spealis lengkap. Tapi klaim sangat rendah, padahal jumlah dokter spesialis sebanyak 38 orang, namun kita kalah dengan rumah sakit yang lain, malu kita bang,” cetusnya.
” Kita berharap pelayanan rumah sakit kepada masyarakat menjadi bagus,ditambah lagi obat obatan jarang ada,”pungkas Salomo.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Satgas Covid-19, Drs. Akmal Koto mengatakan Hasil data Dasbot aplikasi dinas Kominfo pada hari Jumat (18/02/2022) pada pukul 14:00 Wib untuk data yang terkonfirmasi di Kab. Sergai 46 orang. Untuk hari Sabtu dan Minggu kita tidak membuka Dasbot aplikasi tersebut.
Namun Hasil Dasbot Aplikasi Dinas Kominfo, pada hari Senin (21/02_2022) sebanyak 106 terkonfirmasi terpapar covid-19 artinya dari hari Jumat sampai hari Sabtu dan Minggu sebanyak 60 penambahan kasus di Kab. Serdang Bedagai.”ungkapnya.
Sementara itu, RSUD Sultan Sulaiman, dr. Ahmad Idris Daulay membantah dengan pernyataan keterangan dr Salomo tersebut.
“Tidak benar itu, jika dirinya menyebutkan hampir 60 persen pegawai RSUD Sultan Sulaiman Terpapar covid-19, dirinya harus bisa menunjukkan bukti data tes PCR, bukan cerita ditempat umum,”kata Ahmad.
Begitu juga terkait persoalan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat, lanjut Ahmad. Dirinya juga membantah keterangan yang dilontarkan dr. Salomo.
“Selama saya menjabat di Rumah sakit, Alhamdulillah rumah sakit kita tidak pernah kosong oleh pasien. bahkan masyarakat yang ingin berobat malah menunggu ruang pasien yang kosong.
Ditambah lagi, kata Ahmad. Bahkan masyarakat juga tidak mau dirujuk di rumah sakit lain. Kita ngk habis pikir dengan pernyataan dr Salomo tersebut di depan umum.”kesal Ahmad Idris Daulay (DS)